Aku dan Menulis (:

Bismillah…

Aku dan menulis.
Kini bagaikan sesuatu yg tak dapat dipisahkan dari hidupku.
Jazakillah untuk +Isabella Kirei, aku ngga tau kamu bakal baca ini apa ngga hehe
Tapi benar2 makasiiiiiih banyak banget bel….

Awalnya dipancing utk nulis, responku biasa aja
Disuruh ada targetan nulis, udh mulai nyoba dikit2
Lalu bikin akun google plus, sudahlah aku jadi ketagihan, isinya ngoceh disini

– – –

Teh anna, aku itu susah kalo menyampaikan sesuatu.
d (daku) : aku awalnya gitu, kalo mau ngomong susah, padahal asa banyak gitu hal yg mau aku sampein..
Lalu apa? Aku nulis mit. Entah kenapa aku ngerasa semenjak aku nulis, ketika aku ingin menyampaikan sesuatu, lebih mudah bagi lisanku utk mengutarakannya.
Mungkin sih ya, ada kaitan antara menulis dan berbicara.
Ketika menulis itu, aku merasa seperti sedang merangkai pemikiran dan menyusunnya dalam deretan kata2. Lalu kubaca kembali, anehkah? Benarkah? Sesatkah? Apakah menentramkan hati?

Dari sana, bicara itu seakan menjadi aktivitas memanggil memori yang kutulis. Memanggil saja. Namun uniknya, hal itu (bicara) dapat menjadi lebih menarik jika kemasannya manis. Nah..kemasan manis itu bisa diperoleh jika hati sedang manis juga (lagi mood). Yah, bicara kalau hati lagi kosong itu hambar rasanya, bahkan tidak membekas di hati sendiri.
Caranya membaikkan mood terus menerus? Baca dan hayati Al Qur’an ternyata |’:
Dari sana, dari hati yang melembut, menulis dan bicara akan lebih mengena.

– – –

Apakah benar begitu?
Coba saja (‘:

Leave a comment