hayati dan khusyu . . . #part1

Tidakkah mereka menghayati Al Qur’an,

atau hati mereka telah tertutup?

 

 

ini adalah cuplikan (dengan penambahan,  pengurangan, perubahan urutan dan pengubahan bahasa sekenanya) kajian taklim mahasiswa pecinta islam 13 April 2013 lalu..

pengisinya kang Rizal Fadli(dari Daarut Tauhid), kalo mau ikutin kajian beliau dari awal, katanya buka aja website paradisemeeting.blogspot.com.. (kenapa jadi ikutan promo? ^^ karena kajiannya menarik, cocok buat anak muda)

ana ngga di sana waktu itu,

tapi dengar rekamannya aja di kosan..

silakan disimak, dihayati, dan diamalkan

bacanya pelan-pelan ya…

semoga bermanfaat

 

 

Tidakkah mereka menghayati Al Qur’an,

atau hati mereka telah tertutup?

 

hayati Al Qur’an..

khusyu dalam sholat..

dua hal yang jangaannn pernah dilepas dalam hidup,

 

pertama,

menghayati Al Qur’an

 

ana mau nanya bentar nih,

sebenernya,

apa sih fungsi Al Qur’an?

atau ekstremnya, apa beda ada ngga-nya Al Qur’an dalam hidup kita?

*coba pikir…*

 

jawaban yang keluar sebenernya akan subjektif, kalo ngga tau dalilnya gimana (trus ngapain nanya :’D)

kalo dari perspektif pembuat kitab ini, udah tau?

buat apa sebenernya Allah berkehendak menurunkan Al Qur’an ke bumi ini, untuk manusia, buat apa?

 

karena Allah udah menurunkan Al Qur’an untuk menghidupkan hati  kita..

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu(Muhammad) penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan(mentadabburi) ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.” (Shaad : 29)

 

sekarang,

gimana cara ngebuat Al Qur’an bisa menghidupkan hati kita?

simple..

hayati Al Qur’an . . .

pasti lebih hidup deh hati kita,

pasti itu..

liat janji Allah di surat Shaad tadi

 

kita butuh orang-orang yang menghayati Al Qur’an,

yang membawa Al Qur’an (membawa : membaca, mempelajari, mengamalkan),

dalam hidupnya..

kita butuh . . .

 

baca pelan-pelan dengan terjemahnya (bagi yang belum bisa bhs arab),

kalo bingung di suatu ayat, baca tafsirnya,

maknai, resapi dalam hati,

 

mulai sekarang yuk mari sama-sama kita menghayati Al Qur’an J

 

namun..ya..

jangan berhenti di sana,

pelajari, hapalkan, amalkan, berkesinambungan,

ada saat-saat kita membaca pelan untuk menghayatinya,

ada juga saat-saat kita membaca cepat,

kita boleh membaca cepat, yakni saat menghapal,

kalau kita bacanya pelan, lama hapalnya nanti,

tapi kalau udah dihapal harus ada waktu juga untuk kita menghayatinya,

itu harus..wajib itu..

supaya hati kita hidup..

kalau kita baca Al Qur’an, tau lafadznya, sering dimuraja’ah, tapi ngga dihayati,

nanti kita ujung-ujungnya jadi kaya ahlul kitab

Allah berfirman di surat Al Hadid :

“ Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, agar tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (Al Qur’an), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya (ahlul kitab) telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Al Hadid : 16)

 

kenapa mereka jadi keras hatinya?

padahal sering banget baca kitab, Taurat dan Injil?

karena ngga dihayati..

mereka membaca lembaran-lembaran firman Allah,

tapi mereka ngga mau menghayatinya..

ini penyakit ahlul kitab,

dan sekarang banyak lho di Indonesia orang yang menghapal Al Qur’an

namun ngga ada keinginan untuk menghayatinya..

 

 

to be continued…

Leave a comment